EKOSISTEM
Tuesday, 10 December 2013
Komponen Ekosistem
Ringkasan Materi
Di sawah, Anda tidak hanya dapat menemukan padi. Anda juga dapat menemukan makhluh hidup lain, seperti burung, tikus, katak, cacing, ulat, atau rumput. Selain makhluk hidup, di sawah juga terdapat benda tidak hidup, seperti tanah, air, dan udara. Semua komponen tersebut saling berhubungan membentuk ekosistem sawah. Apakah yang dimaksud dengan ekosistem ? Komponen apa saja yang menyusun suatu ekosistem ? Bagaimana hubungan antara komponen-komponen ekosistem tersebut ? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, pelajarilah Kegiatan Belajar 1 ini dengan baik.
A. Pengertian Ekosistem
Ekosistem berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang artinya rumah dan systema yang artinya sistem yang terdiri atas komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Jadi, ekosistem merupakan suatu lingkungan tempat komponen-komponen di dalamnya tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.
1. Habitat, yaitu tempat hidup yang biasa ditempati oleh makhluk hidup. Contoh habitat ialah :
a. Ikan, plankton, jentik-jentik, hidup di air;
b. Pohon kelapa dapat hidup subur di daerah pantai;
c. Belut hidup di tanah lumpur;
2. Biosfer, yaitu kumpulan seluruh ekosistem yang ada di bumi, baik di perairan, daratan, bahkan di udara, tempat semua organisme hidup.
Komponen-komponen Penyususn Ekosistem Secara umum komponen yang membentuk ekosistem ada dua, yaitu komponen abiotik dan komponen biotik. Komponen abiotik adalah komponen yang tidak hidup (abios), seperti cahaya, air, udara, dan tanah. Adapun komponen biotik adalah semua jenis makhluk hidup (bios). Antara kedua komponen tersebut terdapat hubungan timbal balik atau saling ketergantungan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, ekosistem disebut sistem yang kompleks. Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ekosistem merupakan satu kesatuan lingkungan yang melibatkan makhluk hidup dan lingkungan fisik (misalnya tanah, air, dan udara ) yang saling berhubungan satu sama lainnya.
Sebelum Anda mempelajari ekosistem lebih lanjut, ada beberapa hal penting dalam ekosistem yang harus Anda pahami, yaitu sebagai berikut :
1. Individu, yaitu satu makhluk hidup tunggal. Contohnya adalah seekor kucing, satu tumbuhan, seorang anak.
2. Populasi, yaitu sejumlah individu dari satu jenis tertentu yang ada di suatu tempat atau daerah tertentu dan dapat menghasilkan ketyrunan. Contohnya ialah bila dalam suatu kebun terdapat lebih dari satu pohon mangga, kita sebut populasi pohon mangga. Istilah populasi juga dapat dipergunakan untuk hewan, misalnya populasi serigala, populasi ayam, populasi serangga.
3. Komunitas, yaitu seluruh populasi yang hidup bersama dan menempati satu daerah atau lingkungan tertentu. Jika Anda mengamati halaman rumah secara seksama, Anda akan menemukan beberapa populasi makhluk hidup, seperti populasi rumput, populasi semut, dan populasi cacing. Seluruh populasi makhluk hidup yang dijumpai di halaman rumah itulah yang disebut komunitas.
4. Ekosistem, yaitu kesatuan fugsional antara mahkluk hidup dengan lingkungannya. Biasanya dibedakan berdasarkan habitat atau fungsinya. Contoh : ekosistem air tawar, ekosistem sawah, ekosistem terrestrial, dan lain sebagainya.
5. Bioma, adalah kesatuan ekosistem dalam skala yang luas yang dibedakan berdasarkan iklim. Contohnya, bioma hutan hujan tropis, bioma padang rumput, bioma padang gurun, bioma taiga, dan bioma tundra
6. Biosfer, merupakan kesatuan yang berada di seluruh permukaan bumi. Biosfer meliputi seluruh organisme dari lingkungan yang berinteraksi untuk memungkinkan berlangsungnya aliran energi dan siklus materi.
Ringkasan Materi
Di sawah, Anda tidak hanya dapat menemukan padi. Anda juga dapat menemukan makhluh hidup lain, seperti burung, tikus, katak, cacing, ulat, atau rumput. Selain makhluk hidup, di sawah juga terdapat benda tidak hidup, seperti tanah, air, dan udara. Semua komponen tersebut saling berhubungan membentuk ekosistem sawah. Apakah yang dimaksud dengan ekosistem ? Komponen apa saja yang menyusun suatu ekosistem ? Bagaimana hubungan antara komponen-komponen ekosistem tersebut ? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, pelajarilah Kegiatan Belajar 1 ini dengan baik.
A. Pengertian Ekosistem
Ekosistem berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang artinya rumah dan systema yang artinya sistem yang terdiri atas komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Jadi, ekosistem merupakan suatu lingkungan tempat komponen-komponen di dalamnya tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.
1. Habitat, yaitu tempat hidup yang biasa ditempati oleh makhluk hidup. Contoh habitat ialah :
a. Ikan, plankton, jentik-jentik, hidup di air;
b. Pohon kelapa dapat hidup subur di daerah pantai;
c. Belut hidup di tanah lumpur;
2. Biosfer, yaitu kumpulan seluruh ekosistem yang ada di bumi, baik di perairan, daratan, bahkan di udara, tempat semua organisme hidup.
Komponen-komponen Penyususn Ekosistem Secara umum komponen yang membentuk ekosistem ada dua, yaitu komponen abiotik dan komponen biotik. Komponen abiotik adalah komponen yang tidak hidup (abios), seperti cahaya, air, udara, dan tanah. Adapun komponen biotik adalah semua jenis makhluk hidup (bios). Antara kedua komponen tersebut terdapat hubungan timbal balik atau saling ketergantungan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, ekosistem disebut sistem yang kompleks. Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ekosistem merupakan satu kesatuan lingkungan yang melibatkan makhluk hidup dan lingkungan fisik (misalnya tanah, air, dan udara ) yang saling berhubungan satu sama lainnya.
Sebelum Anda mempelajari ekosistem lebih lanjut, ada beberapa hal penting dalam ekosistem yang harus Anda pahami, yaitu sebagai berikut :
1. Individu, yaitu satu makhluk hidup tunggal. Contohnya adalah seekor kucing, satu tumbuhan, seorang anak.
2. Populasi, yaitu sejumlah individu dari satu jenis tertentu yang ada di suatu tempat atau daerah tertentu dan dapat menghasilkan ketyrunan. Contohnya ialah bila dalam suatu kebun terdapat lebih dari satu pohon mangga, kita sebut populasi pohon mangga. Istilah populasi juga dapat dipergunakan untuk hewan, misalnya populasi serigala, populasi ayam, populasi serangga.
3. Komunitas, yaitu seluruh populasi yang hidup bersama dan menempati satu daerah atau lingkungan tertentu. Jika Anda mengamati halaman rumah secara seksama, Anda akan menemukan beberapa populasi makhluk hidup, seperti populasi rumput, populasi semut, dan populasi cacing. Seluruh populasi makhluk hidup yang dijumpai di halaman rumah itulah yang disebut komunitas.
4. Ekosistem, yaitu kesatuan fugsional antara mahkluk hidup dengan lingkungannya. Biasanya dibedakan berdasarkan habitat atau fungsinya. Contoh : ekosistem air tawar, ekosistem sawah, ekosistem terrestrial, dan lain sebagainya.
5. Bioma, adalah kesatuan ekosistem dalam skala yang luas yang dibedakan berdasarkan iklim. Contohnya, bioma hutan hujan tropis, bioma padang rumput, bioma padang gurun, bioma taiga, dan bioma tundra
6. Biosfer, merupakan kesatuan yang berada di seluruh permukaan bumi. Biosfer meliputi seluruh organisme dari lingkungan yang berinteraksi untuk memungkinkan berlangsungnya aliran energi dan siklus materi.
Untuk lebih jelasnya kita lihat penyusun ekosistem pada gambar di bawah ini.
Gb. Tingkatan Organisasi Mahkluk Hidup
B. Komponen dalam Ekosistem
1. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah segala sesuatu yang berupa makhluh hidup. Berdasarkan fungsinya, komponen biotik dalam ekosistem dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu produsen, konsumen, pengurai dan detrivor.
Produsen adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri. Di ekosistem daratan, yang berperan sebgai produsenialah fitoplankton (phyton = tumbuhan, plankton = melayang-layang), yaitu makhluk hidup berklorofil yang berukuran sangat kecil, contohnya alga. Karena produsen dapat membuat makanannya sendiri, produsen disebut juga autotrof.
Produsen membuat makanannya sendiri melalui fotosistesis. Fotosistesis adalah proses pembentukan makanan pada tumbuhan dan organisme berklorofil dengan bantuan cahaya matahari. Proses fotosistesis pada tumbuahn terjadi di daun, tepatnya di dalam kloroplas. Di daerah sel-sel mesofil (daging daun) terdapat organel sel yang disebut kloroplas yang mengandung butir-butir hijau daun(klorofil) yang berfungsi menangkap cahaya matahari.
Proses fotosistesi membutuhkan air dan karbondioksida. Air (H2O) diperoleh dari lingkungan sekitarnya dengan bantuan akar. Karbon dioksida(CO2) diambil dari udara melalui stomata (mulut daun). Stomata pada umumnya terletak di permukaan bawah daun. Berikut ini rekasi fotosintesis :
1. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah segala sesuatu yang berupa makhluh hidup. Berdasarkan fungsinya, komponen biotik dalam ekosistem dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu produsen, konsumen, pengurai dan detrivor.
Produsen adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri. Di ekosistem daratan, yang berperan sebgai produsenialah fitoplankton (phyton = tumbuhan, plankton = melayang-layang), yaitu makhluk hidup berklorofil yang berukuran sangat kecil, contohnya alga. Karena produsen dapat membuat makanannya sendiri, produsen disebut juga autotrof.
Produsen membuat makanannya sendiri melalui fotosistesis. Fotosistesis adalah proses pembentukan makanan pada tumbuhan dan organisme berklorofil dengan bantuan cahaya matahari. Proses fotosistesis pada tumbuahn terjadi di daun, tepatnya di dalam kloroplas. Di daerah sel-sel mesofil (daging daun) terdapat organel sel yang disebut kloroplas yang mengandung butir-butir hijau daun(klorofil) yang berfungsi menangkap cahaya matahari.
Proses fotosistesi membutuhkan air dan karbondioksida. Air (H2O) diperoleh dari lingkungan sekitarnya dengan bantuan akar. Karbon dioksida(CO2) diambil dari udara melalui stomata (mulut daun). Stomata pada umumnya terletak di permukaan bawah daun. Berikut ini rekasi fotosintesis :
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa yang terbentuk dari proses fotosintesis akan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Glukosa itu digunakan tumbuhan untuk berbagai kegiatan hidupnya, yaitu sebagai berikut :
1) Memperbaiki bagian-bagian tubuh yang rusak.
2) Pembelahan sel.
3) Cadangan makanan, yaitu glukosa yang belum dipakai akan disimpan pada bagian-bagian tubuh tertentu; misalnya di batang (tebu), akar (singkong, ubi, talas), biji, dan buah.
Glukosa yang dihasilkan tumbuhan tidak hanya digunakan sendiri, tetapi juga dapat digunakan oleh makhluk hidup lain. Begitu pun oksigen yang dihasilkan akan diedarkan ke seluruh bagian tubuh tumbuhan untuk respirasi (pernapasan) dan juga dikeluarkan melalui stomata di daun atau lentisel di batang untuk digunakan dalam proses pernapasan oleh seluruh makhluk hidup di bumi.
Karena menghasilkan zat-zat yang sangat berguna bagi seluruh makhluk hidup, dapat disimpulkan bahwa produsen memiliki peran yang sangat penting dalam ekosistem. Dapatkah Anda bayangkan jika produsen dalam suatu ekosistem punah ?
Konsumen adalah organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri dan mendapatkan makanan dengan cara memakan organisme lain. Organisme yang termasuk konsumen adalah hewan dan manusia. Karena hewan dan manusia mendapat makanan dari makhluk lain, golongan ini disebut juga heterotrof.
Berdasarkan jenis makan yang dimakan, hewan dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut :
1) Herbivora, yaitu hewan pemakan tumbuhan. Contoh herbivora ialah kambing, sapi, dan rusa.
2) Karnivora, yaitu hewan pemakan hewan lain. Karnivora sering disebut sebagai predator(pemangsa). Contoh karnivora ialah harimau, serigala, dan singa.
3) Omnivora, yaitu hewan pemakan segala, baik hewan maupun tumbuhan. Contoh omnivora ialah tikus dan kera.
Dalam ekosistem perairan, salah satu kelompok organisme yang berperan sebagai konsumen adalah zooplankton. Zooplankton memakan fitoplankton. Fitoplankton dan zooplankton sering disebut plankton karena gerakan keduanya tergantung pada arus air (hidupnya melayang-layang dalam air). Zooplankton merupakan sumber makanan bagi karnivora kecil atau omnivora. Karnivora kecil merupakan sumber makanan bagi karnivora yang lebih besar atau bisa juga dimakan oleh omnivora.
Dalam ekosistem daratan, tumbuhan hijau atau produsen merupakan sumber makanan herbivora dan omnivora. Berdasarkan tingkatannya, konsumen di daratan dapat dibagi menjadi beberapa tingkat, seperti terlihat pada diagram berikut :
1) Memperbaiki bagian-bagian tubuh yang rusak.
2) Pembelahan sel.
3) Cadangan makanan, yaitu glukosa yang belum dipakai akan disimpan pada bagian-bagian tubuh tertentu; misalnya di batang (tebu), akar (singkong, ubi, talas), biji, dan buah.
Glukosa yang dihasilkan tumbuhan tidak hanya digunakan sendiri, tetapi juga dapat digunakan oleh makhluk hidup lain. Begitu pun oksigen yang dihasilkan akan diedarkan ke seluruh bagian tubuh tumbuhan untuk respirasi (pernapasan) dan juga dikeluarkan melalui stomata di daun atau lentisel di batang untuk digunakan dalam proses pernapasan oleh seluruh makhluk hidup di bumi.
Karena menghasilkan zat-zat yang sangat berguna bagi seluruh makhluk hidup, dapat disimpulkan bahwa produsen memiliki peran yang sangat penting dalam ekosistem. Dapatkah Anda bayangkan jika produsen dalam suatu ekosistem punah ?
Konsumen adalah organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri dan mendapatkan makanan dengan cara memakan organisme lain. Organisme yang termasuk konsumen adalah hewan dan manusia. Karena hewan dan manusia mendapat makanan dari makhluk lain, golongan ini disebut juga heterotrof.
Berdasarkan jenis makan yang dimakan, hewan dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut :
1) Herbivora, yaitu hewan pemakan tumbuhan. Contoh herbivora ialah kambing, sapi, dan rusa.
2) Karnivora, yaitu hewan pemakan hewan lain. Karnivora sering disebut sebagai predator(pemangsa). Contoh karnivora ialah harimau, serigala, dan singa.
3) Omnivora, yaitu hewan pemakan segala, baik hewan maupun tumbuhan. Contoh omnivora ialah tikus dan kera.
Dalam ekosistem perairan, salah satu kelompok organisme yang berperan sebagai konsumen adalah zooplankton. Zooplankton memakan fitoplankton. Fitoplankton dan zooplankton sering disebut plankton karena gerakan keduanya tergantung pada arus air (hidupnya melayang-layang dalam air). Zooplankton merupakan sumber makanan bagi karnivora kecil atau omnivora. Karnivora kecil merupakan sumber makanan bagi karnivora yang lebih besar atau bisa juga dimakan oleh omnivora.
Dalam ekosistem daratan, tumbuhan hijau atau produsen merupakan sumber makanan herbivora dan omnivora. Berdasarkan tingkatannya, konsumen di daratan dapat dibagi menjadi beberapa tingkat, seperti terlihat pada diagram berikut :
Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa omnivora bisa dikelompokkan menjadi kelompok konsumen I (bila memakan tumbuhan), konsumen II (bila memakan konsumen I), maupun konsumen III (bila memakan konsumen II). Hal ini akan dijelaskan lebih dalam pada bagian rantai makanan.
Pengurai adalah organisme heterotrof sebagai pengurai bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks) atau hasil pembuangan sisa pencernaan. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut, dan melepaskan bahan-bahan sederhana yang dapat digunakan lagi oleh produsen sehingga tanah yang tadinya sudah berkurang kandungan unsur haranya karena terserap oleh produsen, kini telah kembali kandungan unsur haranya. Organisme yang termasuk pengurai ini yakni bakteri dan jamur.
Detrivor adalah organisme yang memakan partikel-partikel organik (detritus). Detritus merupakan hancuran jaringan hewan atau tumbuhan yang melapuk. Yang termasuk golongan ini adalah cacing tanah, siput, lipan, keluwing atau teripang.
Berdasarkan fungsinya komponen biotik dalam ekosistem biasanya dibedakan menjadi tiga macam saja, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai (dekomposer atau detrivor). Ketiga macam komponen biotik tersebut walaupun fungsi atau peranannya berbeda, tetapi dalam ekosistem terjadi hubungan saling ketergantungan baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan aspek tak hidup yang ada dalam ekosistem. Adapun beberapa komponen abiotik yang menyusun ekosistem sebagai berikut :
a. Cahaya
Matahari merupakan sumber energi di muka bumi ini. Cahaya matahari yang sampai ke bumi sangat diperlukan oelh makhluk hidup. Hanya tumbuhan dan organisme fotosistetik saja yang memanfaatkan cahaya matahari secara langsung untuk kehidupannya.
b. Udara
Udara di sekeliling kita terdiri atas berbagai macam gas, yaitu nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan gas-gas lainnya. Oksigen dibutuhkan oleh banyak makhluk hidup untuk bernapas, walaupun oksigen hanya menyusun 21% dari komposisi udara. Karbon dioksida dalam udara dibutuhkan oleh tumbuhan untuk melakukan proses fotosistesis. Udara yang bergerak atau biasa disebut angin juga berperan penting dalam kehidupan beberapa tumbuhan. Angin dapat membantu proses penyerbukan dan penyebaran biji.
c. Air
Apa yang akan terjadi jika kita tidak minum seharian ? kita pasti akan merasa sangat kehausan. Demikian juga pada pohon yang lama tidak terguyur hujan, daun-daunnya akan layu dan berguguran. Air sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup baik yang berhabitat di darat maupun perairan. Air dapat berbentuk padat, cair, dan gas. Di alam, air tidak selalu tersedia dalam bentuk cair. Ada air dalam bentuk kristal es, es, dan uap air. Lihat gambar :
d. Batu dan Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi beragam makhluk hidup mulai dari yang berukuran renik, seperti bakteri dan protozoa, hingga yang berukuran besar, seperti gajah. Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh kondisi iklim atau lumut. Komposisi tanah juga diperkaya dengan humus yang merupakan hasil penguraian materi organik dari sisa-sisa tubuh hewan atau tumbuhan yang mati. Keberadaan humus dapat menyuburkan tanah. Tanah yang subur diperlukan oleh tumbuhan untuk dapat tumbuh dengan baik.
e. Suhu
Apa yang terjadi ketika kita kedinginan ? badan kita akan menggigil sebagai upaya untuk melawan rasa dingin. Menggigil akan membuat badan kita bergerak sehingga menimbulkan panas yang akan menghangatkan tubuh. Suhu lingkungan merupakan faktor pentingbagi makhluk hidup. Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap suatu rentang suhu tertentu. Suhu merupakan faktor penting dalam proses metabolisme maklhluk hidup, contohnya pada manusia, suhu tubuh optimal untuk metabolisme tubuh adalah 37oC. Jika suhu tubuh manusia turun hingga di bawah 34oC maka akan menderita hiportermia, tetapi jika suhu tubuh manusia naik hingga di atas 40oC maka akan menderita hipertemia. Baik hipotermia maupun hipertermia dapat menyebabkan kematian. Oleh karenanya, untuk dapat menjaga suhu tubuh tetap stabil, manusia tidak bisa berada di lingkungan dengan suhu ekstrim dingin atau panas tanpa perlindungan.
f. Topografi
Topografi adalah keadaan tinggi atau rendahnya permukaan bumi pada suatu tempat. Semakin tinggi suatu tempat, maka suhu lingkungannya akan semakin rendah. Keadaan ini tentu saja akan mempengaruhi penyebaran makhluk hidup karena tidak semua makhluk hidup dapat bertahan pada suhu rendah. Bagaimanapun juga ada makhluk hidup yang hanya bisa hidup pada daerah dengan suhu lingkungan yang rendah, misalnya bunga edelweiss (Leontropodium alpinum).
Pengurai adalah organisme heterotrof sebagai pengurai bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks) atau hasil pembuangan sisa pencernaan. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut, dan melepaskan bahan-bahan sederhana yang dapat digunakan lagi oleh produsen sehingga tanah yang tadinya sudah berkurang kandungan unsur haranya karena terserap oleh produsen, kini telah kembali kandungan unsur haranya. Organisme yang termasuk pengurai ini yakni bakteri dan jamur.
Detrivor adalah organisme yang memakan partikel-partikel organik (detritus). Detritus merupakan hancuran jaringan hewan atau tumbuhan yang melapuk. Yang termasuk golongan ini adalah cacing tanah, siput, lipan, keluwing atau teripang.
Berdasarkan fungsinya komponen biotik dalam ekosistem biasanya dibedakan menjadi tiga macam saja, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai (dekomposer atau detrivor). Ketiga macam komponen biotik tersebut walaupun fungsi atau peranannya berbeda, tetapi dalam ekosistem terjadi hubungan saling ketergantungan baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan aspek tak hidup yang ada dalam ekosistem. Adapun beberapa komponen abiotik yang menyusun ekosistem sebagai berikut :
a. Cahaya
Matahari merupakan sumber energi di muka bumi ini. Cahaya matahari yang sampai ke bumi sangat diperlukan oelh makhluk hidup. Hanya tumbuhan dan organisme fotosistetik saja yang memanfaatkan cahaya matahari secara langsung untuk kehidupannya.
b. Udara
Udara di sekeliling kita terdiri atas berbagai macam gas, yaitu nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan gas-gas lainnya. Oksigen dibutuhkan oleh banyak makhluk hidup untuk bernapas, walaupun oksigen hanya menyusun 21% dari komposisi udara. Karbon dioksida dalam udara dibutuhkan oleh tumbuhan untuk melakukan proses fotosistesis. Udara yang bergerak atau biasa disebut angin juga berperan penting dalam kehidupan beberapa tumbuhan. Angin dapat membantu proses penyerbukan dan penyebaran biji.
c. Air
Apa yang akan terjadi jika kita tidak minum seharian ? kita pasti akan merasa sangat kehausan. Demikian juga pada pohon yang lama tidak terguyur hujan, daun-daunnya akan layu dan berguguran. Air sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup baik yang berhabitat di darat maupun perairan. Air dapat berbentuk padat, cair, dan gas. Di alam, air tidak selalu tersedia dalam bentuk cair. Ada air dalam bentuk kristal es, es, dan uap air. Lihat gambar :
d. Batu dan Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi beragam makhluk hidup mulai dari yang berukuran renik, seperti bakteri dan protozoa, hingga yang berukuran besar, seperti gajah. Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh kondisi iklim atau lumut. Komposisi tanah juga diperkaya dengan humus yang merupakan hasil penguraian materi organik dari sisa-sisa tubuh hewan atau tumbuhan yang mati. Keberadaan humus dapat menyuburkan tanah. Tanah yang subur diperlukan oleh tumbuhan untuk dapat tumbuh dengan baik.
e. Suhu
Apa yang terjadi ketika kita kedinginan ? badan kita akan menggigil sebagai upaya untuk melawan rasa dingin. Menggigil akan membuat badan kita bergerak sehingga menimbulkan panas yang akan menghangatkan tubuh. Suhu lingkungan merupakan faktor pentingbagi makhluk hidup. Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap suatu rentang suhu tertentu. Suhu merupakan faktor penting dalam proses metabolisme maklhluk hidup, contohnya pada manusia, suhu tubuh optimal untuk metabolisme tubuh adalah 37oC. Jika suhu tubuh manusia turun hingga di bawah 34oC maka akan menderita hiportermia, tetapi jika suhu tubuh manusia naik hingga di atas 40oC maka akan menderita hipertemia. Baik hipotermia maupun hipertermia dapat menyebabkan kematian. Oleh karenanya, untuk dapat menjaga suhu tubuh tetap stabil, manusia tidak bisa berada di lingkungan dengan suhu ekstrim dingin atau panas tanpa perlindungan.
f. Topografi
Topografi adalah keadaan tinggi atau rendahnya permukaan bumi pada suatu tempat. Semakin tinggi suatu tempat, maka suhu lingkungannya akan semakin rendah. Keadaan ini tentu saja akan mempengaruhi penyebaran makhluk hidup karena tidak semua makhluk hidup dapat bertahan pada suhu rendah. Bagaimanapun juga ada makhluk hidup yang hanya bisa hidup pada daerah dengan suhu lingkungan yang rendah, misalnya bunga edelweiss (Leontropodium alpinum).
sumber : http://unieng.wordpress.com/category/uncategorized/